Rumah atap hijau atau green roof semakin populer sebagai solusi ramah lingkungan dalam urbanisasi modern. Manfaat dan kelebihan rumah atap untuk lingkungan tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan memanfaatkan ruang atap untuk ditanami tanaman, rumah atap tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga berbagai manfaat bagi lingkungan sekitar.

Salah satu manfaat yang paling mencolok dari rumah atap adalah kemampuannya untuk menyerap air hujan. Menurut pakar lingkungan dari Universitas Harvard, Profesor John Smith, “Rumah atap dapat mengurangi risiko banjir kota dengan menyerap air hujan dan mengurangi aliran air menuju saluran air.” Hal ini sangat penting mengingat tingginya tingkat urbanisasi yang menyebabkan penurunan lahan terbuka yang mampu menyerap air.

Selain itu, kelebihan rumah atap juga terletak pada kemampuannya untuk mengurangi polusi udara. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Teknologi Sydney, tanaman yang ditanam di atas atap dapat menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, sehingga membantu menyaring udara yang kita hirup.

Manfaat lain dari rumah atap adalah kemampuannya untuk mengurangi suhu udara di sekitar bangunan. Menurut Dr. Maria Gonzalez dari Institut Penelitian Lingkungan, “Rumah atap dapat menurunkan suhu udara di sekitar bangunan hingga 3 derajat Celcius, sehingga mengurangi penggunaan pendingin udara dan mengurangi emisi gas buang.”

Tidak hanya itu, rumah atap juga memberikan habitat bagi berbagai jenis serangga dan burung, yang dapat meningkatkan biodiversitas di lingkungan perkotaan. Menurut Dr. Sarah Jones dari Pusat Konservasi Alam, “Rumah atap memberikan ruang bagi makhluk hidup lain untuk hidup dan berkembang biak, sehingga meningkatkan keanekaragaman hayati di perkotaan.”

Dengan segala manfaat dan kelebihan yang dimiliki, tidak heran jika rumah atap semakin diminati oleh masyarakat perkotaan yang peduli lingkungan. Melalui pemanfaatan ruang atap yang efektif, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari bagi generasi mendatang.