Memahami Filosofi Rumah Sajaa sebagai Konsep Hunian Minimalis


Memahami filosofi rumah saja sebagai konsep hunian minimalis memang penting untuk kita pahami. Konsep ini tidak hanya sekedar tentang desain interior yang sederhana, tetapi juga tentang gaya hidup yang minim dan berkelanjutan.

Menurut Marie Kondo, seorang pakar tidying up asal Jepang, “rumah adalah tempat di mana kita harus merasa nyaman dan tenteram. Dengan memiliki rumah saja, kita dapat mengurangi kekacauan dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup kita.”

Rumah saja bukan berarti rumah yang kecil atau sempit. Rumah saja lebih mengacu pada keberanian untuk meminimalisir barang-barang yang tidak perlu dan hanya menyisakan yang benar-benar dibutuhkan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Joshua Fields Millburn, seorang minimalist terkenal, “minimalism is a tool to rid yourself of life’s excess in favor of focusing on what’s important—so you can find happiness, fulfillment, and freedom.”

Konsep hunian minimalis ini juga bisa membantu kita untuk menghemat energi dan sumber daya alam. Dengan memiliki rumah saja, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan air, listrik, dan bahan bakar. Sehingga, tidak hanya menguntungkan bagi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar.

Menurut Dr. Margaret J. Wheatley, seorang ahli ekologi, “we can never have enough of what we don’t really need.” Dengan memahami filosofi rumah saja, kita bisa belajar untuk lebih bersyukur dengan apa yang kita miliki dan tidak terjebak dalam siklus konsumsi yang tidak berkesudahan.

Jadi, mari kita mulai memahami filosofi rumah saja sebagai konsep hunian minimalis. Dengan begitu, kita bisa hidup lebih sederhana, bahagia, dan berkelanjutan.