Rumah gedung masih menjadi pilihan favorit bagi banyak orang, tapi mengapa hal ini terjadi? Apakah karena faktor kepraktisan? Ataukah karena alasan lain yang membuat orang lebih memilih tinggal di apartemen atau kondominium? Mari kita coba mencari tahu lebih lanjut.
Menurut data dari Asosiasi Pengembang Perumahan Indonesia (Apersi), permintaan akan rumah gedung terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah lokasi yang strategis. Menurut pakar properti, Budi Santoso, “Rumah gedung biasanya dibangun di pusat kota yang dekat dengan pusat bisnis dan pusat perbelanjaan, sehingga menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang ingin tinggal di daerah yang mudah diakses.”
Selain itu, fasilitas yang disediakan oleh rumah gedung juga menjadi daya tarik tersendiri. Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Riset Properti Indonesia (LRPI), sebagian besar responden menyebutkan bahwa kolam renang, pusat kebugaran, dan taman bermain adalah fasilitas yang paling mereka butuhkan saat tinggal di rumah gedung. “Fasilitas-fasilitas tersebut membuat hidup lebih nyaman dan praktis bagi penghuninya,” kata Direktur Eksekutif LRPI, Andi Wijaya.
Namun, tidak semua orang setuju dengan alasan-alasan tersebut. Menurut arsitek terkenal, Ahmad Yudhistira, “Meskipun rumah gedung menawarkan kemudahan dan kenyamanan, namun banyak juga yang merasa kehilangan ruang privat dan kebebasan saat tinggal di apartemen atau kondominium.” Hal ini menunjukkan bahwa preferensi tinggal di rumah gedung masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.
Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa rumah gedung masih menjadi pilihan favorit bagi banyak orang. Dengan berbagai faktor yang mendukung, seperti lokasi strategis dan fasilitas yang lengkap, tidak mengherankan jika rumah gedung terus diminati oleh masyarakat. Jadi, apakah Anda termasuk dalam golongan yang memilih tinggal di rumah gedung? Mengapa atau mengapa tidak? Semua kembali pada preferensi dan kebutuhan masing-masing individu.