Mempunyai sebuah rumah di Indonesia tentu memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Keuntungan utamanya adalah memiliki tempat tinggal yang nyaman dan aman untuk keluarga. Selain itu, harga properti di Indonesia cenderung terus meningkat sehingga memiliki rumah bisa menjadi investasi yang menguntungkan.

Menurut data dari Bank Indonesia, nilai properti di Indonesia naik sebesar 3,4% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki rumah di Indonesia bisa memberikan keuntungan finansial bagi pemiliknya. Namun, keuntungan tersebut juga harus diimbangi dengan kerugian yang mungkin timbul.

Salah satu kerugian memiliki rumah di Indonesia adalah biaya perawatan dan pemeliharaan yang harus dikeluarkan. Menurut data dari Asosiasi Real Estate Indonesia (REI), biaya pemeliharaan rumah rata-rata mencapai 1-2% dari harga properti per tahun. Hal ini bisa menjadi beban tambahan bagi pemilik rumah.

Selain itu, keuntungan memiliki rumah di Indonesia juga harus dipertimbangkan dengan risiko harga properti yang tidak stabil. Menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, fluktuasi harga properti di Indonesia dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, pemilik rumah perlu menyadari risiko tersebut sebelum memutuskan untuk berinvestasi di properti.

Meskipun memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri, memiliki rumah di Indonesia tetap menjadi impian bagi banyak orang. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kepemilikan rumah di Indonesia mencapai 84,7% pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa rumah masih dianggap sebagai kebutuhan pokok yang penting bagi masyarakat Indonesia.

Dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian tersebut, penting bagi calon pembeli rumah untuk melakukan riset dan konsultasi dengan ahli properti sebelum mengambil keputusan. Dengan begitu, mereka dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian dalam memiliki rumah di Indonesia.